Wednesday, June 6, 2012


Lipid berbasis pembawa obat menargetkan tumor
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2010/04/Lipid-berbasis-pembawa-obat-menargetkan-tumor-150x116.jpg
Para ilmuwan di Jepang telah mengembangkan suatu cara unik guna mengontrol ukuran lipid berbasis pembawa obat antikanker. Dengan menggunakan metode untuk menciptakan pembawa obat mesoscale ini dapat mengarahkan pentargetan tumor yang lebih efisien. Pembawa obat mesoscale mempunyai diameter antara lima dan 100 nanometer serta telah menjadi populer pada pengiriman obat sebagaimana mereka mengakumulasi pada jaringan tumor dan dan lokasi  in tumour tissues and lokasi yang menyebabkan radang setelah diinjeksikan kedalam darah. Ukuran mereka yang kecil berarti bahwa mereka bergerak secara diam-diam melalui tubuh tanpa menciptakan suatu respon yang kebal dan dapat lolos dari aliran darah melalui pembuluh darah yang bocor disekeliling tumor namun tidak dapat meloloskan diri melalui pembuluh darah normal. Tatsuya Murakami pada Kyoto University dan beberapa koleganya mendasarkan desain pembawa obat mereka pada high-density lipoprotein (HDL), yang mengangkut kolesterol melalui darah. Bermacam-macamnya jumlah obat yang dimuat, Murakami menemukan bahwa mereka mampu mengontrol ukuran pembawa obat, dalam kasus HDL ini, sehingga ini menjadi mesoscale.
Tim ini mempersiapkan pembawa obat dengan mencampurkan bersama-sama suatu serum protein, dikenal sebagai apolipoprotein A, dengan phospholipids. Serum protein apolipoprotein A membungkus disekitar phospholipids pada sifat helical yang terus-menerus dengan memberikan pembawa yang berdiameter sekitar 13 nm. Faktor krusialnya, kata Murakami, adalah jumlah phospholipids yang ditambahkan dimana memerlukan lebih besar lagi dari pada yang digunakan dalam mempersiapkan HDL untuk studi biokimiawi umum. Obat antikanker ini, doxorubicin, lalu digabungkan kedalam pembawa obat dengan percampuran sederhana yang ukuran akhirnya dari pembawa yang dimuat dimana hal ini dikontrol oleh jumlah obat yang ditambahkan. HDL mempunyai potensi tertentu sebagai pembawa obat karena, tidak seperti material lainnya, termasuk micelles dan liposomes, secara intrinsic mereka biokompatibel dan tidak perlu dilapisi dengan polyethylene glycol (PEG), yang dikenal memperlemah beberap fungsi yang dimasukkan pada permukaan pembawa obat, jelas Murakami. ‘Ketiadaan modifikasi PEG berarti bahwa hal ini mungkin menyediakan HDL dengan fungsi yang lebih jauh lagi melalui modifikasi genetic dan/atau ilmu kimiawi,’ tambahnya. Patrick Shahgaldian pada University of Applied Sciences Northwestern Switzerland di Muttenz melihat adanya harapan pada pekerjaan ini. ‘Perakitan dengan sendiri dari phospholipids, menunjukkan salah satu cara yang yang sangat menjanjikan untuk mendesain system muatan yang mampu membawa obat dengan aman pada target terapi mereka. Beberapa hasil tersebut mungkin berharga bagi pengembangan HDL dalam pengiriman obat,’ katanya.

No comments:

Post a Comment