Wednesday, November 28, 2012

Miosis dan Mitosis



Perbedaan Miosis dan Mitosis
Meiosis adalah proses seluler yang membelah sel diploid hingga membentuk sel gamet haploid.
Meiosis adalah bentuk pembelahan inti yang sangat penting diantara reproduksi seksual organisme. Meiosis terjadi pada organisme ekuariot, yang selnya mengandung jumlah romosom diploid. Dioploid berarti rangkap, dalam artian bahwa informasi genetik pada salah satu omosom dapat dijumpai pada bentuk yang sama ( atau termodifikasi) pada kromosom kedua dalam inti. Kedua kromosom membentuk pasangan sedemikian yang dinamakan homolog. Sel iploid manusia mengandung 46 kromosom, atau 23 pasang homolog ke 46 kromosom dari igote terbentuk dari fertilisasi, yang berasal dari sel sperma dan sl telur yang masing-masing gamet emberikan satu anggotanya dari setiap pasangan homolognya.
Pemembelahan meiosis terdiri atas 2 tahap yaitu:
1. Meiosis pertama (I)
2. Meiosis kedua (II).
Masing-masing memiliki ke-4 fase: profase, metafase, anafase, dan telofase. Istirahat antara kedua tahap disebut interkinesis. Profase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diloten, dan diakinesis.
1. Meiosis I
Meiosis didahului oleh interfase, dimana setiap kromosom mengalami proses replikasi. roses ini menyerupai pada replikasi kromososm mitosis. Untuk setiap kromosom, stiap kromatid  anak) menyerupai sifat genetik yang sama menambat pada sntromer. Ada sepasang sentriol pada sel hewan) juga mengalami replikasi untuk membentuk dua pasang.
2. Profase I
Profase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diloten, dan diakinesis.
  • Leptoten, Kromatin terpilin menjadi kromosom. Terdapat 2 pasang kromosom homolog
  • Zigoten, Kromosom homolog mengandeng; sebelah berasal dari kromosom induk (kromosom atroklin) dan sebelah lain dari kromosom bapak (kromosom patroklin). Dibeberapa tempat terjadi persilangan chiasma; jamak: chiasmata).
    Pakiten Kromosom homolog mengandeng rapat sepanjang lengannya, dari pangkal ke ujung terbentuk trade.
  • Diploten, Setiap kromosom membelah longitudinal membentuk dua kromatid, sentromer masih satu erjadi chiasmata pada beberapa tempat natara kromatid homolog; dari chiasmata timbul crossing over.
  • Diakinesis, Kromosam (kromatid) mencapai pilinan maksimal, sehingga mencapai besar maksimal pula. Kromosom homolog merenggang, nukleus menghilang, selapu inti hancur, sentriol menganda dan setiap pasang menuju kutub berseberangan.
3.Metafase I
Selapu inti menghilang, serat gelondong terbentuk anatara kedua pasang sentriol, yang terdiri dari: mikrotubuli dan mikrofilia. Kromosom (berpasangan homolog) bergerak ke bidang ekuator.
4. Anafase I
Sel memanjang dari kutub ke kutub. Kromosom homolog berpisah ke kutub berseberangan dan kromatid belum terbentuk.
5. Telofase I
Selaput inti terbentuk kembali. Sepasang sentriol berada dipinggir luar selaput. Cytokinesis terjadi, sehingga sel induk menjadi sel anak. Gametosit I pada akhir meiosis I menjadi gametosit II.
2. Meiosis II
a. Profase II
Masanya pendek sekali. Selaput inti hilang. Sentriol mengganda dan menuju ke kutub berseberangan inti. Kromatid disetiap kromosom belum terpia=sah. Sentromer masih satu.
b. Metafase II
Serat gelondong terbentuk antara pasangan sentriol. Kromosom (sepasang kromatid) yang menggatung pada serat gelondong lewat sentromer pindah ke bidang equator.
c. Anafase II
Sel memanjang dari kutub ke kutub menurut poros serat gelondong. Sentromer pada setiap pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara lepas. Kromatid berpisah dan bergerak ke kutub berseberangan.
d. Telofase II
Kromatid terbuka kembali pilinannya, terlepas-lepas, menjadi jala halus: kromatin. Selaput inti terbentuk kembali. Nucleolus muncul, melekat pada kromatin. Terjadi sitokinesis, sehingga dari dua gametaosit II terbentuk 4 gametid. Gametid mengandung kromosom separuh dari sel induk, dari 2N pada gametosit I, menjadi 1N pada gametid.
Dengan proses transformasi gametid nanti akan berubah menjadi gamet, yakni sel benih matang. Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetis yang:
1. Separuh dari bahan gametogonium
2. Bervariasi, karena terjadinya crossing over pada profase I

Perbedaan Antara Mitosis dan Meiosis
Perbedaan Mitosis Meiosis Interfase lama sebentar Profase Sebentar; tidak ada subfase; hanya sekali Agak lama; dibagi atas subfase pada meiosis I; 2x; frofase II kromatid tidak menggandakan lagi Terbentuknya kromosom Awal profase Pertengahan profase: pakiten Kromosom homolog Tidak bergandeng Bergandengan pada zigoten sampai anafase meiosis I Dan diploidTetrad, synapsis, metafase Tidak terbentuk Terbentuk pada pakiten dan diploid Metafase, sentromer Membagi 2 sehingga kromatid berpisah Metafase I: belum menbagi 2 Metafase II: membagi 2 Anafase, kromatid Pindah ke kutub berseberangan Anafase I: kromosomhomolog pindah ke kutub berseberangan Anafase II: kromatid pindah ke kutub bersebernaga Telofase Terbentuk 2 sel anak masing-masing 2N Telofase I: terbentuk 2 sel anak masing-masing 2N Telofase II: terbentuk 4 sel anak masing-masing 1N Interkinesis Tidak ada Ada, antara meiosis I dan meiosis II Terjadi pada Jaringan somatif dan germinatif Hanya pada germinati

PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS :

Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain :
1.       Mitosis bertujuan untuk perbanyakan sel untuk proses pertumbuhan, sedangkan meiosis membentuk sel gamet ( pada hewan dan tumbuhan berbiji ) dan spora pada tumbuhan berspora dam brfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunan mempunyai jumlah kromosom yang sama dari generasi ke generasi.
2.       Mitosis terjadi di jaringan meristematis ( pd tumbuhan di ujung akar dan batang ), sedangkan meiosis terjadi di dalam organ kelamin jantan dan betina.
3.       Mitosis berlangsung melalui tahapan : profase-metafase-anafase dan telofase diselingi oleh interfase, sedangkan meiosis berlangsung melalui tahapan : profase I – metafase I – anafase I – telofase I – profase II – metafase II – anafase II – telofase II tanpa interfase.
4.       Pada mitosis 1 sel induk mengalami satu kali pembelahan , sedangkan pada meiosis 1 sel induk mengalami dua kali pembelahan.
5.       Pada mitosis 1 sel induk akan menghasilkan 2 sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk, sedangkan pada meiosis 1 sel induk akan menghasilkan 4 sel anak dengan jumalh kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induk.
6.       Pada mitosis sel anak bersifat diploid ( 2n ), sedangkan pada meiosis sel anak bersifat haploid ( n ).

No comments:

Post a Comment